Tinjauan Keadilan dalam Death Note



Apakah itu keadilan? Tindakan mana sebenarnya yang disebut dengan adil? 

Apabila dipandang menggunakan teropong utilitarianisme, akan dipilih jawaban yang memberikan keuntungan untuk jumlah orang terbanyak. 

Hal itulah yang nantinya akan didefinisikan sebagai keadilan. 

Untuk memahami lebih lanjut perihal pertanyaan di atas, kita akan menganalisis konsep keadilan dalam serial anime Death Note dan dua tokoh jenius di dalamnya, yakni Light Yagami (Kira) dan L. 

Anime ini singkatnya bercerita mengenai seorang pemuda bernama Light Yagami yang menemukan sebuah buku catatan (death note) milik dewa kematian bernama Ryuk. 

Dengan buku tersebut, seseorang dapat membunuh orang lain hanya dengan mengetahui wajah dan menuliskan namanya. 

Light yang menggunakan nama "Kira" sebagai samaran, akhirnya berperan seperti Tuhan dan bercita-cita untuk menciptakan dunia baru yang adil melalui pembunuhan massal terhadap para penjahat. 

Meskipun Kira dicap sebagai penjahat, namun ia justru menuai banyak dukungan di dunia maya. 

Orang-orang yang merasakan ketidakadilan dari pertimbangan bahwa prinsip an eye for an eye adalah immoral, menjadi bisa memenuhi dendam mereka lewat tindakan Kira. 

Ia pun tidak keberatan menjadi martir dan harus diburu oleh para detektif dan polisi untuk mewujudkan hal tersebut.

Sejak episode awal Death Note, konsep keadilan merupakan salah satu hal yang paling sering dibicarakan oleh para tokohnya. 

Dalam bayangan Kira, imajinasinya terhadap keadilan yang ideal adalah dunia tanpa kriminalitas. Sementara L, si detektif, memandang keadilan hanya sebagai sebuah reaksi terhadap ketidakadilan. 

Filsuf Amerika, John Rawls, berpendapat bahwa untuk memperbaiki ketidakadilan, kita harus memahami terlebih dahulu ide dasar dari keadilan itu sendiri. 

Salah satu caranya adalah dengan membayangkan orang-orang menaati semua peraturan dan memilih untuk melakukan apa yang dianggap benar. 

Kondisi tersebut kemudian diterjemahkan oleh Rawls sebagai kondisi ideal. Nah, kondisi inilah yang membuat keadilan itu dapat dicapai. 

Inilah konsep keadilan yang dipahami oleh Kira, di mana ia melibatkan banyak pembunuhan untuk mencapai kondisi ideal tersebut

Sementara itu, filsuf lain, yakni Naomi Zack pernah menjelaskan apa yang disebut dengan injustice theory atau injustice correction theory

Pendekatan pada teori ini berlawanan dengan teori keadilan Rawls. Di mana Rawls melihat kondisi ideal melalui keadilan yang telah ada begitu saja sejak awal. 

Sedangkan Zack lebih mengidentifikasi ketidakadilan ketika mereka terjadi. Sehingga, hal ini menjadi jauh lebih praktis dan aplikatif untuk menunjukkan kasus ketidakadilan daripada hanya berangkat dari definisi keadilan yang terlalu luas dan abstrak. 

Berdasarkan teori ini, hanya setelah ketidakadilan telah teridentifikasi, barulah keadilan ada dan diterapkan untuk memperbaikinya.

Perburuan L terhadap Kira tidaklah didasari atas pemahaman keadilan ideal. Tetapi karena L menganggap bahwa “dunia baru” yang ingin diciptakan oleh kira itu tidak adil. 

Meskipun L tidak mendifinisikan keadilan se-frontal Kira, namun dapat dipahami bahwa ia melihat keadilan sebagai respon dari ketidakadilan. 

Jadi, ketika Kira dengan pendekatan Rawlsiannya berusaha untuk menciptakan dunia dengan keadilan sempurna, L lebih berfokus pada memperbaiki ketidakadilan yang muncul. Di sini kemudian keadilan bukan jadi fokus primernya.

Meskipun sudah lebih dari 10 tahun pasca penayangan pertamanya, perdebatan mengenai keadilan versi Kira atau L yang lebih baik masih sangat ramai di antara para penggemar Death Note. 

Di balik semua itu, seri Death Note sebenarnya menyuguhkan lebih dari sekadar pendefinisian terhadap keadilan, tapi juga pada metode dan dialektika antartokohnya untuk mencapai apa yang mereka anggap sebagai adil. 

Maka dari itu, seri ini bisa dijadikan sebagai referensi bagi mereka yang tidak cukup hanya sekadar menikmati visual saat menonton. 


Sumber gambar;

Maya Rodrigues

Bacaan lebih lanjut;

-       Wenar, L. 2008. John Rawls. Diakses dari: https://plato.stanford.edu/entries/rawls/#IdeNonIdeThe

-       Zack, N. 2016. Applicative Justice: Pragmatic Empirical Approach to Racial Injustice. Marryland: Rowmand & Littlefield.

0 Comments:

Post a Comment