[pic: bbc.co.uk] |
Annastasia
Savitri
Teori encoding dan decoding Stuart
Hall memandang bahwa setiap pesan atau makna yang disampaikan merupakan rangkaian
peristiwa sosial mentah di mana terdapat ideologi di dalamnya. Menurut Hall,
proses ini melalui tiga momen yang berbeda, yaitu encoding, decoding, serta
interpretasi dan pemahaman inti dari analisis reaksi audiens. Model teori ini merupakan
metode yang menyoroti baik pesan maupun interpretasi khalayak terhadap pesan
tersebut.
Menurut Hall, encoding dapat diartikan sebagai proses analisis konteks sosial-politik
(terjadi saat konten diproduksi), sementara itu decoding adalah proses konsumsi dari suatu konten media. Hall
menilai bahwa terkadang individu memiliki paradoks tersendiri dalam menangkap
pesan. Proses penerimaan pesan tidak akan terjadi apabila individu tidak
memiliki kemampuan untuk menerima pesan. Hall, menawarkan tiga tahapan sebaran
makna sebagaimana dijelaskan berikut ini.
Tahap
produksi wacana
Tahap pertama dalam penyebaran makna adalah
proses produksi wacana, di mana pengirim pesan akan merencanakan, memilih ide,
nilai, serta menentukan fenomena apa yang akan ditayangkan. Hall menyatakan terdapat
faktor internal dan eksternal dalam tahapan ini. Faktor internal adalah sudut
pandang produsen dalam melihat fenomena sosial dengan fasilitas infrastruktur
yang membantu dalam pembentukan citra atau gambar yang diharapkan. Sementara
itu, yang dimaksud dengan faktor eksternal adalah keberadaan audiens. Hasil
dari proses produksi wacana kemudian akan menjadi pembentukan kode fenomena
sosial serta menjadi sebuah pesan (meaning
structure).
1. Tahap
Penyampaian Pesan
Pesan yang telah menjadi tayangan atau
program sebagai wujud realisasi dari ide yang telah dirancang untuk kemudian
dapat dimakni oleh audiens. Proses pemaknaan pesan yang dilakukan oleh individu
tidak dapat secara langsung menerima “struktur makna 1” dari produsen.
Sehingga, ketika pesan ini ditayangkan pemaknaan atas isi pesan tersebut dapat
menjadi beragam dan bergantung pada audiens sebagai penerima pesan (receiver).
2. Tahap
Pemaknaan
Pada tahap ini audiens berusaha untuk
membongkar kode dari tayangan untuk kemudian dimaknai (decoding) Proses ini begitu dipengaruhi oleh latar belakang
audiens. Pesan yang telah dimaknai oleh audiens disebut sebagai “struktur makna
2”.
Encoding
dan decoding
terbuka bagi pertukaran timbal-balik antarindividu atau antarkelompok yang
berubah-ubah, yang ditentukan oleh eksistensi yang berbeda pula, sehingga
memiliki kemungkinan terjadinya kesalahpahaman. Dengan kata lain, pesan yang
disampaikan media akan diterma dan dimaknai berbeda sesuai dengan latar
belakang receiver (penerima) yang
berbeda-beda.
Stuart Hall mengatakan bahwa makna yang terkandung
serta yang diartikan dalam sebuah pesan bisa memiliki perbedaan, kode yang
disandi (encoding) serta yang disandi
balik (decoding) tidak selamanya
berbentuk simetris. Ketika terjadi proses penyandian balik (decoding) dalam suatu komunikasi, maka
akan terjadi tiga posisi hipotekal, yaitu;
1. Dominant-hegemonict position
Posisi yang ideal ini terjadi ketika
individu memaknai pesan yang terkonotasi, di mana setiap individu bertindak
terhadap sebuah kode yang sesuai dengan apa yang dirasakan dan kode itu mendominasi
daripada kode yang lain.
2. Negotiated position
Posisi ini terjadi ketika individu sudah
menerima ideologi yang dominan, kemudian akan bertindak untuk
menindaklanjutinya dengan beberapa pengecualian.
3. Oppositional position
Posisi ini terjadi ketika individu
menerima dan mengerti pesan apa yang diberikan, namun individu tersebut
menyandinya secara bertolak belakang. Posisi ini hanya akan terjadi ketika
individu yang berpikir kritis kemudian menolak segala bentuk pesan yang
disampaikan dan memilih mengartikannya sendiri.
Hall menyatakan bahwa, “The codes of encoding and decoding may not
be perfectly symmetrical”. Makna yang dirancang dalam sturktur makna 1 (meaning structure 1) tidak otomatis sama
dengan makna yang ditangkap oleh audiens dalam sturktur makna 2 (meaning structure 2). Hall menilai bahwa
ketidakpahaman audiens akan kode-kode sebagai kesalahpahaman mungkin terjadi,
namun Hall beranggapan bahwa kesalahpahaman ini perlu dimaknai secara
tersendiri. Terkait hal ini, Melvin de Fleur dan Sandra Ball-Rokeach mengkaji bagaimana tindakan
audiens terhadap media melalui tiga perspektif, antara lain;
Individual Differences Perspective
Perspektif perbedaan individual menilai
bahwa sikap dan psikologis individu akan memengaruhi bagaimana individu tersebut
memilih stimulus dari lingkungan, serta bagaimana individu tersebut akan
memberi makna terhadap stimulus tersebut. Persperktif ini beranggapan bahwa
tidak ada individu yang sama, sehingga masing-masing individu akan bertindak
menanggapi pesan yang disiarkan media secara berbeda, sehingga menyebabkan respons
yang berbeda-beda pula.
Social Categories Perspective
Perspektif ini menilai bahwa kelompok
sosial memberikan kecenderungan terhadap individu sebagai anggota kelompok
sehingga memiliki kesamaan norma sosial, nilai, dan sikap. Melalui beberapa
kesamaan yang dimiliki, mereka akan mempunyai penilaian atau makna yang sama
pada pesan khusus yang diterima melalui media sehingga perspektf ini melahirkan
segmentasi.
Social Relation Perspective
Perspektif ini menilai bahwa hubungan
informal memengaruhi audiens dalam merespon pesan media. Dampak yang dihasilkan
dari sebuah pesan kemudian akan dirubah secara signifikan oleh individu yang
memiliki kekuatan hubungan sosial dengan anggota audiens.
*****
Tags:
co-Pegiat
...Adalah Sebuah Lingkar Studi; Adalah Sebuah Institut Untuk Pengkajian Dan Pengembangan Kajian-Kajian Bernuansa Mikrososial. Sanglah Institute (SI) Meyakini Potensi Kreatif Aktor Untuk Melakukan Perubahan Atau “Perbedaan” Sosial, Bahkan SI Meyakini Perubahan Sosial Selalu Berada Di Tataran Individual. Apa Yang Ditawarkan SI Adalah Pemberdayaan Individual, Sedangkan Produk Yang Dihasilkan SI Adalah Gerakan Individual. SI Adalah Suatu Aliran, Mazhab, Lebih Jauh: SI Adalah Cara Berpikir.
Permisi, saya ingin sekali tahu lebih dalam mengenai teori respsi stuart hal ini, untuk keperluan skripsi saya, saya ijin bertanys kira" apakah teoeri resepsi stuarl hall ecoding dan decoding mempunysi bukunya kak, kalau ad apa nama bukunya kak terimaksih
ReplyDelete