Peri dan Puisi Lainnya

[Ship with Butterfly by Salvador Dali]


Bagus Ardiyansyah
Pegiat Sanglah Institute


Peri

Pasca kehilangan
aku mulai melangkah;
di jalan yang tak dilewati kehidupan.
Rasa ketakutan
terus membuat perjalanan
lebih jauh ke dalam kesepian.
Perlahan,
lewat kehangatan darinya
aku mulai keluar dari lingkaran kehilangan
menyadarkanku tentang sekitar
yang tak dapat kupahami;
cinta dan kelembutan yang hilang,
kembali dalam bentuk dan ruang
peribadatan yang berbeda.

Meja Makan 1000 C, 2019





Hasrat, Hujan, dan Puisi

Dua manusia jauh hari
telah berjanji
untuk mewujud hasrat
yang terpenjara.
Semesta mendengarnya;
seketika langit mulai gelap
perlahan hujan membunyikan kehadirannya
menjadi dinding
yang memisahkan hasrat tuk berintim
tapi hasrat terus menari dalam dada
yang selalu berada dalam diri satu sama lain
dalam keindahan untuk merangkai puisi

Gang Kepiting, 2019





Peziarah Cinta

Ketika tetes hujan mencapai diriku
mataharimu menghangatkan jiwaku
Saat aku sakit,
senyumanmu adalah aspirin
Dalam belaianmu,
aku serupa gumpalan tinta
yang menyembunyikan banyak kata-kata
tema cinta dari jiwa.

Balkon Aufklarung, 2019





Struggle, Love, and Illusion

Cumbu manis berjuang
mendobrak dinding itu,
untuk membangun jembatan
dan segalanya.
Mengapa itu dilakukan,
jika cinta jiwa kita
adalah ilusi?!

Balkon Aufklarung, 2019


0 Comments:

Post a Comment