“Bagaimana dinasti politik bekerja?”



Abdul Gaffar Karim
Pengamat Politik UGM

Dari Sleman dan dari Solo kita dengar argumen senada: "Apanya yang dinasti? Kan’ kepala daerah dipilih oleh rakyat, bukan ditunjuk."

Meskipun yang jadi kepala daerah adalah istri kepala daerah aktif atau anak kepala negara, asal dia dipilih oleh rakyat, namanya bukan dinasti. Begitu menurut mereka.

Betulkah? Mari kita lihat hal-hal berikut ini.

Memang betul kepala daerah dipilih oleh rakyat lewat pilkada, tapi proses kunci dalam kandidasi mereka dipegang oleh elit partai politik. Di situlah suami dan ayah mereka berperan besar. Inti proses politik yang dinastic berlangsung di sini.

Sekali seseorang memperoleh kunci kandidasi lewat partai dengan cara yang dinastic, maka selebihnya adalah urusan uang dan strategi.

Memang betul rakyat punya kedaulatan untuk menentukan pilihan, tapi kedaulatan rakyat itu sudah banyak terbukti bisa dibeli dan bisa direkayasa.

Seorang kandidat yang dipilih secara dinastic oleh partai politik segera akan punya segala peluang, energi dan uang untuk melakukan beberapa hal berikut ini.

Satu, mereka bisa melakukan vote buying, yakni membeli suara rakyat secara langsung lewat timses.

Dua, mereka bisa melakukan vote trading lewat penyelenggara pemilu.

Tiga, mereka bisa merekayasa kapasitas dan citra lewat bantuan para aktivis dan intelektual bayaran. Akademisi seperti saya banyak yang siaga membantu politisi memoles diri. Biayanya tidak murah, tentu saja.

Dengan tiga hal itu, kemenangan mereka itu lalu tinggal menunggu hari. Semua sudah ditentukan sejak ayah atau suami mereka membuka peluang atau menyuruh mereka maju.

Jadi, anda jangan mau dibodohi oleh argumen bahwa tidak ada dinasti karena dinasti itu hanya kalau ditunjuk, bukan dipilih.

Demokrasi kita sudah bermasalah sejak kepala daerah atau kepala negara mendorong/mengizinkan/membiarkan kerabat terdekat mereka maju dalam pilkada.

Itu tak dilarang oleh UU yang sedang berlaku, memang (pernah dilarang dulu). Tapi apa-apa yang tak diatur oleh hukum, masuk ke dalam wilayah ethics. Kita jadi tahu kualitas moral seseorang dari cara mereka memperlakukan ethics.

*****

0 Comments:

Post a Comment