![]() |
[pic: versobooks.com] |
Putri Ratna Sinaga
“Dromologi”
berasal dari bahasa Yunani Kuno yang berarti “pengetahuan tentang (fenomena)
kecepatan”. Istilah ini dipopulerkan Paul Virilio sebagai buah pemikiran
posmodern-nya yang utama. Secara ringkas, Virilio menyatakan bahwa dromologi
menyoal pentingnya kecepatan dalam menentukan suatu hal. Kanal-kanal berita
online dapat menjadi misal ini karena mereka menggunakan praktik kecepatan
untuk menyampaikan informasi kepada publik, bahkan melampaui kecepatan
media-media lainnya, terutama media cetak.
Virilio
mengemukakan bahwa adanya peningkatan kecepatan menyebabkan sulitnya membedakan
antara ruang dan waktu. Oleh karenanya, Virilio menyatakan bahwa jarak
berbanding kecepatan akan melenyapkan dimensi spasial. Hilangnya jarak
menyebabkan setiap orang dari belahan dunia dapat mengakses dan mengetahui apa
yang sedang terjadi di setiap tempat.
Menurut
Virilio, masyarakat posmodern selalu terikat pada diskursus kecepatan, dan ini
akan memengaruhi pola tindakan mereka. Ia mencetuskan istilah the last vehicle untuk fenomena internet
karena memungkinkan setiap individu mengunduh atau menerima informasi melalui
jaringan maya tersebut. Percepatan tersebut pada gilirannya akan membuat proses
saling memengaruhi antar berbagai pihak menjadi kian intens.
Virilio
turut menyatakan bahwa kini dunia dikuasai oleh politik ruang dan politik waktu
yang mengharuskan setiap orang mengikuti laju kecepatan untuk dapat
memertahankan hidupnya. Praktik kecepatan informasi membuat masyarakat selalu berhasrat
mengetahui perkembangan terbaru setiap kejadian. Hal ini sesungguhnya bukan
lebih dikarenakan keingintahuan akan informasi itu sendiri, melainkan agar terus
dapat terlibat dalam diskursus dengan sesamanya.
*****
0 Comments